Jumat, 18 Maret 2011

Kenang Kenangan

KENANG-KENANGAN

Bagaimana harus kuucapkan pengakuan ini:
Aku jatuh cinta
berulangkali pada matamu,

danau dalam hutan di negeri ajaib
yang jauh menyelusup dalam ingatan itu. Berabad-abad
...yang lalu, kuucapkan selamat tinggal pada apa pun
yang berbau dongeng, atau masa silam. Tetapi cinta,
bukan sebotol coca cola.


Atau film Disney;
si sana tokoh apa pun tak pernah mati. Juga bukan Rumi
yang menari. Sebab pada matamu bertemu semua musim,
sejarah, dan sesuatu yang mengingatkan aku
pada suatu hari ketika waktu berhenti, dan kusapa engkau

mesra sekali. Kini, bahkan wajahmu samar kuingat
kembali.

Haruskah kuucapkan pengakuan ini:
Aku jatuh cinta
berulangkali pada matamu,

danau dalam hutan di negeri ajaib
yang jauh menyelusup dalam ingatan itu. Tetapi cinta,
bukan sekotak popok kertas. Atau sayap
sembilan puluh sembilan burung Attar yang terbakar. Cinta,

barangkali, kegagapanku mengecup sepasang alismu

1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar